Friday, September 22, 2017

Peternakan Kami


Sepintas tentang Peternakan kami, kami memulai ternak tikus pada tahun 2012, dimana awalnya kami ternak tikus karena sulit mendapatkan tikus untuk memenuhi pakan reptile yang kami pelihara. seiring berjalannya waktu kapasitas ternak kami makin bertambah demikian pula teman-teman yang kami suplai. Mulai tahun 2013 akhir kami ada beberapa pelanggan tetap yang melakukan order setiap minggunya.




Setelah itu kami mulai menyediakan tikus untuk kebutuhan penilitian di lab. Kami mulai menyuplai tikus untuk kebutuhan penilitian dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Denpasar. 
Untuk kebutuhan penelitian biasanya kami menerima pemesanan terlebih dahulu hal ini dikarenakan untuk penelitian memerlukan kriteria tertentu yang diminta untuk penelitian berbeda-beda. Contoh, kriteria umur, berat, jenis kelamin masing-masing penelitian tidaklah sama, jadi kami perlu waktu untuk menyiapkan kriteria yang sesuai, namun hal ini tidak selalu sama sering kali kami dapat memenuhi langsung (selama stok yang ada sesuai dengan permintaan)









Rat atau Mencit?

Tikus Rat dan Tikus Mencit

Rat memiliki ukuran lebih besar dari mencit, seperti tikus got dengan ekornya yang panjang dan berbulu juga bersisik. Rat panjangnya bisa mencapai 40cm ataupun lebih jika di ukur dari moncong sampai ujung ekor. Dan pastinya lebih berat dari pada mencit. Warna yang mereka miliki tidak jauh beda dengan mencit, ada putih, abu-abu, coklat muda, coklat tua, hitam pekat, dan ada juga yang kombinasi dengan warna putih. Rat memiliki moncong lebih tumpul dari pada mencit.

Mencit memiliki panjang 12-20cm kalau diukur dari moncong hingga ujung ekor dengan berat badan 12-30gram. Warna mereka bisa putih, abu-abu, coklat muda, coklat tua, hitam pekat, dengan kumis yang panjang. Mencit dewasa memiliki bentuk telinga lebih panjang dan tipis dengan ekor yang berbulu. Mencit dapat hidup hingga 6 tahun di penangkaran meskipun secara alamai mereka hidup kurang dari 1 tahun.

Tikus merupakan hewan sosial, pemalu yang aktif di malam hari dengan teritorial mereka. Tikus juga bisa kanibal jika dalam keadaan lapar, bahkan memakan anaknya sendiri.

Ok, dari pada anda binggung dengan penjelasan saya dalam membedakan rat dan mencit, berikut saya beri foto rat dan mencit.

ilustrasi perbandingan (foto asal comot, ga sempat fotoin sendiri..xixixi)


Rat dan Mencit masing-masing memiliki nama untuk setiap ukurannya, dan untuk mempermudah anda mengetahui nama-namanya berikut ini saya berikan foto Rat mulai dari terkecil hingga paling besar dan tabel nama untuk setiap ukurannya:



Tikus RatUmurBeratPanjangSetara
Pinkis1 - 6 hari3 - 8 gram1.2 inchMencit small
Pinkis Bulu7 - 13 hari9 - 20 gram2-2.5 inchMencit medium
Pinkis Bulu / Small2 - 3 minggu21 - 30 gram2.5 - 3.5 inchMencit Dewasa
Small3 - 4 minggu31 - 45 gram3.5 - 4.5 inchMencit afkir
Jumper4 - 6 minggu46 - 79 gram4.5 - 6 inch
Medium6 - 8 minggu80 - 149 gram6 - 8 inch
Dewasa8 - 10 minggu150 - 265 gram8 - 9 inch
Afkir AwalDewasa266 - 360 gram9 - 11 inch
Afkir AkhirDewasa361 gram++11 inch++


Di bawah ini adalah gambar Mencit beserta tabel nama untuk setiap ukurannya:


Tikus MencitUmurBeratPanjangSetara
Pinkis / Pinkis Bulu1 - 5 hari0.5 - 3 gr0.5 - 1 inch
Small6 - 13 Hari3 - 6 gram1 - 1.5 inchRat Pinkis
Jumper2 - 3 minggu7 - 12 gram1.5 - 2 inchRat Pinkis Bulu
Medium3 - 4 minggu13 - 18 gram2 - 2.5 inchRat Jumper
Dewasa4 - 6 minggu19 - 25 gram2.5 - 3 inchRat Jumper
Afkir6 bulan++30 gram++3 inch++Rat Small

Jurnal Tikus Putih (UGM)

Mungkin Jurnal berikut dapat digunakan sebagai bahan bacaan bagi teman-teman yang melakukan penelitian tentang tikus putih

link download: https://drive.google.com/open?id=0B4jLYFIGK-vYekxnbC1EeDQyZWc

*sumber: http://misslf.blog.ugm.ac.id/2017/06/18/profil-hematologis-tikus-wistar/

Tikus Putih (Mus Musculus dan Rattus Norvegicus))

Tikus putih adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat, termasuk dalam keluarga rodentia, sehingga masih termasuk kerabat dengan hamster, gerbil, tupai, dan mahluk pengerat lainnya. Tikus (mus musculus) merupakan makanan yang paling digemari oleh reptilia karena kandungan gizinya lebih banyak dari pada katak. Makanan tikus putih adalah biji-bijian, akar berdaging, daun, batang dan serangga.


Tikus putih sering digunakan sebagai sarana penelitian biomedis, pengujian dan pendidikan. Kaitannya dengan biomedis, tikus putih digunakan sebagai model penyakit manusia dalam hal genetika. Hal tersebut karena kelengkapan organ, kebutuhan nutrisi, metabolisme, dan bio-kimia-nya cukup dekat dengan manusia. Tikus putih yang dimaksud adalah seekor tikus dengan seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ekor serba putih, sedangkan matanya berwarna merah jambu.

Selain tikus putih, jenis tikus yang sering digunakan untuk penelitian tikus putih besar (rattus norvegicus). Dilihat dari struktur anatomisnya, tikus putih memiliki lima pasang kelenjar susu. Distribusi jaringan mammae menyebar, membentang dari garis tengah ventral atas panggul, dada dan leher. paru-paru kiri terdiri dari satu lobus, sedangkan paru kanan terdiri dari empat lobus.

Ternyata tikus putih alias mencit ini tidak hanya untuk pakan reptil saja. Tikus yang untuk pakan reptil adalah tikus putih biasa atau tikus afkiran. Tikus putih juga biasa digunakan untuk penelitian. Banyak mahasiswa STIKES atau mahasiswa Kedokteran dan Farmasi yang memanfaatkan tikus putih sebagai objek penelitian.

Harga tikus putih untuk penelitian tentu saja jauh lebih tinggi daripada tikus untuk pakan. Karena tikus-tikus untuk penelitian biasanya memerlukan persyaratan khusus. Misalnya: keseragaman galur, umur, dan bobot tubuh. Cara pemeliharaannya pun juga sedikit berbeda, lebih diperhatikan masalah kebersihan dan pakannya.

Permintaan tikus putih untuk penelitian ada spesifikasinya. Jenis tikus yang biasa untuk penelitian selain mencit (Mus musculus) adalah tikus putih besar (Rat) dari spesies Rattus norvegicus. Tetapi sekali lagi bukan sembarang Rattus norvegicus yang diminta untuk penelitian. Galur/strain Rattus norvegicus yang biasa diminta untuk penelitian dari galur Wistar dan Sprague Dawley (SD). 

Umunnya penelitian mahasiswa di Indonesia menggunakan galur Wistar. Sekarang ini, usaha untuk mengembangbiakkan tikus putih sebagai pakan Hewan Peliharaan sudah mulai marak. Hal ini dikarenakan fungsi tikus putih yang beraneka ragam, serta harganya yang semakin mahal. Usaha untuk mengembangbiakkan tikus putih bisa melalui perusahaan besar yang bertugas mensuplai kebutuhan laboratorium sebuah institusi pendidikan, serta dari usaha perorangan yang melihat bisnis budidaya tikus putih adalah sebuah bisnis yang menjanjikan. Langkah pertama dalam budidaya tikus putih adalah menyiapkan indukan.

Indukan yang baik dan sehat, kemungkinan besar akan menghasilkan keturunan yang baik dan sehat. Untuk membudidayakan tikus putih tidak perlu menggunakan tempat khusus. Tikus putih hanya perlu ditempatkan di bak-bak plastik sederhana, dengan tetap memperhatikan sirkulasi udaranya. Tidak ada makanan khusus yang harus disediakan untuk budidaya tikus putih. Tetapi ada sebuah pengalaman dari seorang pakar yang telah berhasil membudidayakan tikus putih selama bertahun-tahun bahwa : taoge merupakan makanan yang bisa dikonsumsi oleh tikus putih untuk memperbanyak anakan tikus.

Indukan yang diberi makanan taoge biasanya akan menghasilkan anakan yang sangat banyak. Rata-rata periode kehamilan tikus putih adalah duapuluh hari. Pada masa itu, tikus putih yang sedang hamil harus dipisahkan dari tikus yang lain. Tujuannya adalah menghindari terjadinya stress pada tikus yang sedang hamil. Setelah beberapa hari, indukan tikus akan segera melahirkan anaknya yang berwarna merah. Untuk tikus muda, sekali melahirkan bisa menghasilkan empat ekor anakan, dan untuk tikus dewasa bisa menghasilkan sepuluh ekor anakan. Pada masa-masa itu, seorang peternak tikus putih harus selalu memperhatikan makanan bagi indukan tikus supaya gizinya terpenuhi